Senin, 15 Maret 2010

Kick Andy edisi minggu ini, Jumat, 19 Maret 2010 21:30:00 Wib di Metro TV

Notes ini merupakan sebuah ajakan untuk merenung dan menonton acara Kick Andy edisi minggu ini, Jumat, 19 Maret 2010 21:30:00 Wib di Metro TV. Berikut sdikit gambaran mengenai yang akan dibahas.
===================================================================


Banyak jalan menuju Roma, hal ini lah yang diyakini para nara sumber Kick Andy kali ini dalam mengejar mimpinya. Misalnya kisah Winarno, seorang anak yang lahir dari keluarga miskin. Ayahnya seorang informan polisi yang tidak lulus SD dan ibunya seorang tukang pijat yang buta huruf.

Masa sekolah dan kuliah Winarno identik dengan perjuangan keras, dari urusan biaya, fasilitas untuk bersekolah, hingga transfortasi yang cukup jauh. Satu prinsip kuat yang ia yakini saat itu adalah, kalau pintar pasti bisa berhasil. Maka ia pun memompa semangatnya untuk bisa meraih nilai tertinggi. Untuk urusan kuliah, ia menemukan taktik untuk bisa memperoleh sekolah gratis.

Dari seluruh perjuangannya, Winarno kini sudah meraih gelar professor untuk bidang ilmu dan teknologi pangan. Di usianya yang sudah berkepala tujuh, ia masih aktif sebagai Rektor di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta.

Kisah Basuki asal Sragen, lain lagi. Sejak kecil ia disibukan dengan urusan membantu perekonomian keluarga dari mulai jualan kantong plastik, semir sepatu, atau ngojek paying saat hujan. Kala itu keluarga mereka hijrah ke Ibukota untuk meningkatkan taraf hidup dan malangnya, tidak berhasil. PHK yang menimpa ayahnya, kemudian memaksa keluarga ini kembali ke kota asal mereka, Sragen.

Menjelang masa kuliah, Basuki mulai merambah usaha baru, yakni jadi loper koran. Jadi masa kuliah pun ia jalani sambil berjualan koran dan di waktu luang jadi pedagang asongan.

Pada Januari 2010 lalu, Basuki mendapatkan pengukuhan gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia. Dan kini tercatat sebagai dosen di Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta.

Dari Yogakarta, ada kisah menarik milik Purwadi. Putra pasangan Ridjan dan Yatinem ini harus bekerja keras sejak kecil agar bisa meneruskan sekolahnya hingga ke bangku kuliah. Ayahnya seorang buruh tani dan ibunya yang penjual bakul sayur, tak memiliki kemampuan ekonomi yang cukup untuk membiayainya.

Alhasil Purwadi harus pintar-pintar mencari cara. Masa kuliah ia berjualan kantung gandum, menjual majalah bekas, hingga memberi les gamelan. Untuk mengirit biaya buku dan makanan, ia memiliki trik trik khusus semasa kuliah. Perjuangan yang tak kenal lelah telah mengantar Purwadi meraih gelar Doktor Filsafat dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Anda mengenal Saldi Isra? Seorang Ahli Hukum Tata Negara yang cukup menonjol di tanah air. Di usianya yang ke 42 tahun, ia sudah menyandang gelar Profesor Doktor. Tahukah anda Saldi Isra lahir dari keluarga seperti apa?

“Orang tua saya petani yang buta hurup, dan masa sekolah saya harus dilakukan sambil membantu orang tua membajak sawah,” katanya saat tampil di Kick Andy.

Kisah yang penuh spirit juga hadir dari seorang dokter bedah syaraf kaliber dunia, Eka Julianta. Dokter yang telah berhasi melakukan banyak operasi otak dan batang otak ini, kini sering mendapat undangan untuk melakukan presentasi di berbagai Fakultas kedokteran dan symposium di berbagai Negara baik Asia, Afrika, Eropa dan Amerika.

Tapi tahukah anda, bahwa perjuangan Eka, untuk mengejar mimpi dan mewujudkan cita-citanya sebagai dokter, dimulai dengan membantu ibunya menumbuk singkong getuk, dan menjajakannya di sekolah.

Inilah episode yang akan mengajak kita semua untuk belajar pada pengalaman orang-orang yang berhasil. Pengalaman yang telah membawa bukti bahwa kemiskinan bukanlah halangan untuk mengejar mimpi dan mewujudkan apa yang kita cita-citakan. Selamat menyaksikan.

http://kickandy.com/theshow/2010/03/19/1846/1/1/1/-MENGEJAR-MIMPI
===================================================================

Kita merupakan sebagian orang yang sangat beruntung, bisa mencapai jenjang pendidikan sampai tingkat ini, tingkat dimana tak setiap orang di Indonesia bisa untuk merasakannya. Sebagian besar dari kita dapat mencapai titik ini dengan perjuangan yang tidak seberat orang-orang yang jauh lebih tidak beruntung. Bahkan sampai saat ini,cerita seperti "Laskar Pelangi" yang harus berjuang demi pendidikan masih terjadi dibanyak bagian Indonesia, mulai dari SD dibalik gunung sampai daerah sekitar tempat tinggal kita.

Divisi PM-HMFT berencana untuk mengadakan program "Kakak Asuh" yang akan membantu untuk mengajar bagi anak-anak usia SD maupun anak-anak jalanan bekerja sama dengan "Yayasan Air", kita akan melakukan pengajaran mengenai pelajaran sekolah, bermain bersama dan juga mencanangkan pemberian Beasiswa bagi yang membutuhkan. Untuk itu,kami mengajak teman-teman untuk berpartisipasi di dalamnya.

Program ini diadakan agar semakin banyak anak bangsa yang peduli sesama. Semakin banyak anak bangsa yang berani bermimpi dan berusaha untuk mengejar mimpinya.

Demi Indonesia yang sejahtera.
Demi Garuda yang perkasa.

Vivat FT!