Sabtu, 04 Agustus 2012
Mimpi
Ditengah malam tanpa sengaja melihat status teman
"Buat apa kau berlari untuk mengejar mimpi yang tak pasti"
Hanya dalam hati menanggapi
"Lalu? Apa kau berharap untuk diam dan membiarkannya perlahan mati?"
Sabtu, 02 Juni 2012
With Compassion Comes Courage
"Kenji Goh" cover |
![]() |
Kenji laoshi (teacher) told him about true courage |
With compassion comes courage, life is about choices after all. We choose between what we love and what we love more. Sometimes choices comes with sacrifice, and in order to take the one that you love more you need courage to choose and move on. No matter its compassion towards other individuals, things, or even your dream.
From humility comes responsibility leadership. With humility we will treat other like we treat our self, no dictatorship and we will have responsibility leadership. Sometime, some people want be the first and become more and more superior, even sacrificing others for that. With humility, hopefully we can avoid that.
Minggu, 29 April 2012
Negeri Kita Masih Dijajah
Negeri kita masih dijajah
lain dulu lain sekarang
tapi tetap
dijajah
dulu pemuda dalam dan luar negeri bersatu
mengkritik belanda
penjajah kita
kini pemuda dalam dan luar negeri bersatu
mengkritik wakil yang suka plesir
sama, penjajah kita
negeri kita dijajah
oleh orang-orang tidak tahu malu
orang-orang munafik
orang-orang yang katanya wakil
tapi tidak mewakili
tidak percaya?
coba lihat!!
meneggelamkan ribuan rumah
dalam lumpur!!
dan masih mau jadi presiden
dulu
pemimpin olahraga masih jadi pemimpin
di dalam penjara!!
belum lama
gubernur lantik pejabat
di dalam penjara!!
sekarang
sudah ditahan masih jadi wakil
belum diberhentikan
apalagi memberhentikan diri
tidak tahu malu
tidak tahu malu!!
dulu kita berhasil
sekarang pasti kita berhasil
ayo kita usir
usir mereka dari bumi pertiwi
===================
Minggu, 29 April 2012
Narendra Prataksita
Kamis, 26 April 2012
Kurangnya Dukungan Energi Surya Untuk Indonesia
![]() |
Rotasi Bumi dan Pengaruh Terhadap Posisi Matahari |
![]() |
Posisi Matahari dan Pengaruhnya pada Musim |
![]() |
Co-operative Insurance (CIS) Office Building di Manchester |
Sabtu, 03 Maret 2012
53 Tahun ITB, Harapan yang Belum Terwujud
![]() |
Cover Depan Buku 30 Tahun |
![]() |
Halaman Depan Buku 30 Tahun ITB |
![]() |
Model Arah Pengembangan Teknologi dan Dampaknya (oleh Prof. Astrid S. Susanto) |
Kamis, 16 Februari 2012
Happy Innovator Month
Thomas Alva Edison |
I find out what the world needs. Then, I go ahead and invent it.
-Thomas A. Edison-Happy Innovator Month ^__^
Selasa, 31 Januari 2012
E-Doctor Pemerata Akses Pelayanan Kesehatan
![]() |
E-Doctor -just because you're not sick, doesn't mean you're healthy- |
Senin, 15 Maret 2010
Kick Andy edisi minggu ini, Jumat, 19 Maret 2010 21:30:00 Wib di Metro TV
===================================================================
Banyak jalan menuju Roma, hal ini lah yang diyakini para nara sumber Kick Andy kali ini dalam mengejar mimpinya. Misalnya kisah Winarno, seorang anak yang lahir dari keluarga miskin. Ayahnya seorang informan polisi yang tidak lulus SD dan ibunya seorang tukang pijat yang buta huruf.
Masa sekolah dan kuliah Winarno identik dengan perjuangan keras, dari urusan biaya, fasilitas untuk bersekolah, hingga transfortasi yang cukup jauh. Satu prinsip kuat yang ia yakini saat itu adalah, kalau pintar pasti bisa berhasil. Maka ia pun memompa semangatnya untuk bisa meraih nilai tertinggi. Untuk urusan kuliah, ia menemukan taktik untuk bisa memperoleh sekolah gratis.
Dari seluruh perjuangannya, Winarno kini sudah meraih gelar professor untuk bidang ilmu dan teknologi pangan. Di usianya yang sudah berkepala tujuh, ia masih aktif sebagai Rektor di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta.
Kisah Basuki asal Sragen, lain lagi. Sejak kecil ia disibukan dengan urusan membantu perekonomian keluarga dari mulai jualan kantong plastik, semir sepatu, atau ngojek paying saat hujan. Kala itu keluarga mereka hijrah ke Ibukota untuk meningkatkan taraf hidup dan malangnya, tidak berhasil. PHK yang menimpa ayahnya, kemudian memaksa keluarga ini kembali ke kota asal mereka, Sragen.
Menjelang masa kuliah, Basuki mulai merambah usaha baru, yakni jadi loper koran. Jadi masa kuliah pun ia jalani sambil berjualan koran dan di waktu luang jadi pedagang asongan.
Pada Januari 2010 lalu, Basuki mendapatkan pengukuhan gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia. Dan kini tercatat sebagai dosen di Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta.
Dari Yogakarta, ada kisah menarik milik Purwadi. Putra pasangan Ridjan dan Yatinem ini harus bekerja keras sejak kecil agar bisa meneruskan sekolahnya hingga ke bangku kuliah. Ayahnya seorang buruh tani dan ibunya yang penjual bakul sayur, tak memiliki kemampuan ekonomi yang cukup untuk membiayainya.
Alhasil Purwadi harus pintar-pintar mencari cara. Masa kuliah ia berjualan kantung gandum, menjual majalah bekas, hingga memberi les gamelan. Untuk mengirit biaya buku dan makanan, ia memiliki trik trik khusus semasa kuliah. Perjuangan yang tak kenal lelah telah mengantar Purwadi meraih gelar Doktor Filsafat dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Anda mengenal Saldi Isra? Seorang Ahli Hukum Tata Negara yang cukup menonjol di tanah air. Di usianya yang ke 42 tahun, ia sudah menyandang gelar Profesor Doktor. Tahukah anda Saldi Isra lahir dari keluarga seperti apa?
“Orang tua saya petani yang buta hurup, dan masa sekolah saya harus dilakukan sambil membantu orang tua membajak sawah,” katanya saat tampil di Kick Andy.
Kisah yang penuh spirit juga hadir dari seorang dokter bedah syaraf kaliber dunia, Eka Julianta. Dokter yang telah berhasi melakukan banyak operasi otak dan batang otak ini, kini sering mendapat undangan untuk melakukan presentasi di berbagai Fakultas kedokteran dan symposium di berbagai Negara baik Asia, Afrika, Eropa dan Amerika.
Tapi tahukah anda, bahwa perjuangan Eka, untuk mengejar mimpi dan mewujudkan cita-citanya sebagai dokter, dimulai dengan membantu ibunya menumbuk singkong getuk, dan menjajakannya di sekolah.
Inilah episode yang akan mengajak kita semua untuk belajar pada pengalaman orang-orang yang berhasil. Pengalaman yang telah membawa bukti bahwa kemiskinan bukanlah halangan untuk mengejar mimpi dan mewujudkan apa yang kita cita-citakan. Selamat menyaksikan.http://kickandy.com/theshow/2010/03/19/1846/1/1/1/-MENGEJAR-MIMPI
===================================================================
Kita merupakan sebagian orang yang sangat beruntung, bisa mencapai jenjang pendidikan sampai tingkat ini, tingkat dimana tak setiap orang di Indonesia bisa untuk merasakannya. Sebagian besar dari kita dapat mencapai titik ini dengan perjuangan yang tidak seberat orang-orang yang jauh lebih tidak beruntung. Bahkan sampai saat ini,cerita seperti "Laskar Pelangi" yang harus berjuang demi pendidikan masih terjadi dibanyak bagian Indonesia, mulai dari SD dibalik gunung sampai daerah sekitar tempat tinggal kita.
Divisi PM-HMFT berencana untuk mengadakan program "Kakak Asuh" yang akan membantu untuk mengajar bagi anak-anak usia SD maupun anak-anak jalanan bekerja sama dengan "Yayasan Air", kita akan melakukan pengajaran mengenai pelajaran sekolah, bermain bersama dan juga mencanangkan pemberian Beasiswa bagi yang membutuhkan. Untuk itu,kami mengajak teman-teman untuk berpartisipasi di dalamnya.
Program ini diadakan agar semakin banyak anak bangsa yang peduli sesama. Semakin banyak anak bangsa yang berani bermimpi dan berusaha untuk mengejar mimpinya.
Demi Indonesia yang sejahtera.
Demi Garuda yang perkasa.
Vivat FT!
Jumat, 26 Juni 2009
Renungan Dari Debat Capres
25 june at 9:44pm
Mendengar sebuah pernyataan yang agak menggelitik ketika debat capres malam ini.
"Makanya untuk menambah tenaga kerja terlatih nanti kita buat supaya jumlah SMK lebih banyak daripada SMA, sehingga jumlah tenaga kerja terlatih bisa lebih banyak dan mengurangi pengangguran", kata SBY.
Mungkin memang lebih baik bila kita bandingkan, daripada lulusan SMA berjumlah banyak tapi banyak juga yang menganggur lebih baik banyak lulusan SMK tapi bekerja dan tidak menganggur. Istilah lain mungkin sebagai buruh terdidik.
Tapi agak mengerikan bila membayangkan nanti akan lebih banyak lulusan SMK dibanding SMA, dan hanya menjadi buruh terdidik. Bayangkan saja bila semua orang Indonesia memang bekerja, tidak ada yang menganggur, tapi sebagai buruh terdidik. Di sisi lain, atasan atau pemilik bisnisnya adalah orang-orang asing.
=========
"Jangan sekali-kali melupakan sejarah", kata Bung Karno. Di sisi lain ada pepatah mengatakan, "sejarah akan selalu berulang". Lalu apa yang akan kita lihat di Indonesia saat 5, 10 atau mungkin 15 tahun mendatang? Menjadi buruh ahli di bawah pengawasan asing? Lalu apa bedanya dengan ratusan tahun lalu ketika VOC memperbudak rakyat Indonesia? Miris memang membayangkannya. Bila dilihat, memang tidak salah ketika Amien Rais dalam bukunya, SELAMATKAN INDONESIA, mengatakan bahwa mental sebagian besar penduduk Indonesia saat ini adalah mental inlander , mental buruh atau budak, sehingga kita harus mengubah mental itu.
=========
Teringat sebuah puisi dari W.S Rendra, yang saya tahu dari seorang senior yang sangat dekat, puisi tentang pendidikan yang menurut saya ketika dipikirkan memang ada kebenaran yang sulit kita ingkari. Bahkan mungkin sebagian dari kita justru pernah memimpikan sesuatu yang menjadi ironi tersebut.
=========
Puisi W. S. Rendra tentang Pendidikan
Aku bertanya,
Apakah gunanya pendidikan,
bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing di tengah kenyataan persoalannya?
Apakah gunanya pendidikan,
bila hanya mendorong seseorang menjadi layang-layang ibu kota, sekrup-sekrup di Schlumberger, Freeport, dan sebagainya,
kikuk pulang ke daerahnya?
Apakah gunanya seseorang,
belajar teknik, kedokteran, filsafat, sastra, atau apa saja,
ketika ia pulang ke rumahnya, lalu berkata,
Di sini aku merasa asing dan sepi
Sabtu, 06 Juni 2009
Memperingati Hari Lahir Soekarno

Seorang yang sikap dan pemikirannya patut dicontoh. Seorang yang semangatnya harus dimiliki oleh setiap pemuda di Indonesia.
"Beri aku 100 org tua, saya bersama mereka kiranya dapat memindahkan gunung, tapi apabila saya diberi 10 orang pemuda yang BERSEMANGAT DAN BERAPI-API kecintaannya pada bangsa dan tanah air tumpah darahnya. Saya akan dapat menggetarkan DUNIA"(Soekarno)
Tuhan
Bangsa
dan
Almamater
MERDEKA!!
Minggu, 29 Maret 2009
Kegalauan Hati Untuk Negeri
Alkisah, satu waktu terbaring seorang pemuda yang sekarat. Ia tak dapat berbuat apa-apa dan hanya terbaring menunggu ajal menjemput. Suatu saat, datanglah tabib ke desa pemuda tersebut, mendengar ada yang terbaring sakit, maka tabib itu langsung datang dan berusaha menyembuhkan pemuda malang tersebut. Singkat cerita, pemuda tersebut berhasil disembuhkan.
Pemuda itu pun bertanya, "Wahai tabib, kau sangat hebat. Aku ingin menjadi seperti mu. Menjadi tabib terhebat di seluruh negeri, bahkan di seluruh dunia ini !!"
Sang tabib tersenyum bijak dan berkata "Itu niat yang sangat baik. Tapi aku belumlah sempurna. Bila kau mau, aku akan ceritakan mengenai tabib terhebat."
Tanpa ragu, sang pemuda pun menjawab "Ceritakanlah."
"Tabib terhebat adalah seorang tabib yang tahu akan suatu penyakit sebelum ada seorang pun yang terkena penyakit tersebut. Tabib terhebat adalah tabib yang dapat menemukan obat dari suatu penyakit bahkan sebelum orang lain tahu bahwa penyakit tersebut ada", kata sang tabib dengan tegasnya.
------
Sahabat, kadang kita lupa bahwa dunia akan terus berjalan meskipun kita telah tiada.
Kadang hal yang kita pikirkan adalah sesuatu yang ada di hadapan kita, tanpa memikirkan akan masa mendatang.
Jalani hidup seperti biasa, apa yang datang maka itu yang kita perbuat, tanpa berpikir tentang masa depan.
Indonesia, menurut penulis, kurang memeperhatikan masa depan. Ambillah contoh, tragedi Situ Gintung. Bertahun-tahun lalu luas waduk atau daerah resapan itu adalah 31 hektar. Saat ini, berkurang jauh hingga hanya 21 hektar. Banyak daerah pinggiran Situ Gintung sudah berubah menjadi perumahan. Beberapa warga yang ditanya memang mengerti bahwa seharusnya tidak boleh membangun rumah di tempat tersebut. Tetapi karena dari pemerintah daerah memperbolehkan, maka mereka dengan senang hati mendirikan rumah di sana.
Baru saat ini, begitu bencana terjadi maka beberapa orang baru menyadari kesalahannya. Beberapa orang dari lingkungan hidup juga baru angkat bicara tentang daerah resapan di sekeliling sungai maupun danau.
Di mana pun itu, di Indonesia, saya rasa Indonesia kurang memiliki pemikiran jangka panjang. Baik dalam hal lingkungan hidup maupun hal lain. Dalam ekonomi juga contoh penjualan saham Indosat yang akhirnya ketika mau dibeli kembali, kita tak bisa melakukannya. Padahal jika dibandingkan, harga jual saham Indosat saat itu labih murah dibanding keuntunga yang didapat Indonesia bila saat itu saham tersebut dipertahankan.
Kapan bangsa ini bisa maju bila bangsa ini terus menerus terhambat dari kesalahan-kesalahan masa lalu.
Berapa lagi nyawa yang harus hilang karena kita hanya menghadapi kenyataan saat ini tanpa memikirkan akibat di masa mendatang?
Berapa milyar, berapa trilyun rupiah lagi yang harus masuk daftar kerugian bangsa karena kita hanya berpikir dangkal untuk menyelesaikan masalah secara cepat?
Kapan bangsa Indonesia dapat berpikir seperti seorang tabib terhebat, sesosok pribadi yang Visioner, tidak berpikiran dangkal dan memikirkan akibat atau kegunaan yang dapat diambil di masa mendatang.