Selasa, 20 Oktober 2009

Ganesha

GANESHA
bukan disegani karena mau mematahkan gadingnya untuk menulis
bukan disegani karena duduk dan membaca buku
bukan disegani karena memegang kapak
bukan disegani karena berselendang

tapi ia disegani karena melakukan itu semua SEKALIGUS di saat yang bersamaan
===========================================================


Semoga dengan waktu kita yang terbatas di kampus ini, dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya. Amin.

Minggu, 05 Juli 2009

Seuntai Kata


Satu kata terindah.....maaf
Dua kata terindah......terima kasih
Tiga kata terindah.....negriku dalam kesulitan
Empat kata terindah......negriku susah untuk berubah
Lima kata terindah......negriku butuh aku untuk berubah


Jumat, 26 Juni 2009

Renungan Dari Debat Capres

[copy of my own facebook note]
25 june at 9:44pm

Mendengar sebuah pernyataan yang agak menggelitik ketika debat capres malam ini.

"Makanya untuk menambah tenaga kerja terlatih nanti kita buat supaya jumlah SMK lebih banyak daripada SMA, sehingga jumlah tenaga kerja terlatih bisa lebih banyak dan mengurangi pengangguran", kata SBY.

Mungkin memang lebih baik bila kita bandingkan, daripada lulusan SMA berjumlah banyak tapi banyak juga yang menganggur lebih baik banyak lulusan SMK tapi bekerja dan tidak menganggur. Istilah lain mungkin sebagai buruh terdidik.

Tapi agak mengerikan bila membayangkan nanti akan lebih banyak lulusan SMK dibanding SMA, dan hanya menjadi buruh terdidik. Bayangkan saja bila semua orang Indonesia memang bekerja, tidak ada yang menganggur, tapi sebagai buruh terdidik. Di sisi lain, atasan atau pemilik bisnisnya adalah orang-orang asing.

=========

"Jangan sekali-kali melupakan sejarah", kata Bung Karno. Di sisi lain ada pepatah mengatakan, "sejarah akan selalu berulang". Lalu apa yang akan kita lihat di Indonesia saat 5, 10 atau mungkin 15 tahun mendatang? Menjadi buruh ahli di bawah pengawasan asing? Lalu apa bedanya dengan ratusan tahun lalu ketika VOC memperbudak rakyat Indonesia? Miris memang membayangkannya. Bila dilihat, memang tidak salah ketika Amien Rais dalam bukunya, SELAMATKAN INDONESIA, mengatakan bahwa mental sebagian besar penduduk Indonesia saat ini adalah mental inlander , mental buruh atau budak, sehingga kita harus mengubah mental itu.

=========

Teringat sebuah puisi dari W.S Rendra, yang saya tahu dari seorang senior yang sangat dekat, puisi tentang pendidikan yang menurut saya ketika dipikirkan memang ada kebenaran yang sulit kita ingkari. Bahkan mungkin sebagian dari kita justru pernah memimpikan sesuatu yang menjadi ironi tersebut.


=========


Puisi W. S. Rendra tentang Pendidikan

Aku bertanya,

Apakah gunanya pendidikan,

bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing di tengah kenyataan persoalannya?

Apakah gunanya pendidikan,

bila hanya mendorong seseorang menjadi layang-layang ibu kota, sekrup-sekrup di Schlumberger, Freeport, dan sebagainya,

kikuk pulang ke daerahnya?

Apakah gunanya seseorang,

belajar teknik, kedokteran, filsafat, sastra, atau apa saja,

ketika ia pulang ke rumahnya, lalu berkata,

Di sini aku merasa asing dan sepi

Sabtu, 06 Juni 2009

Memperingati Hari Lahir Soekarno


Pada tanggal yang sama, hari ini 6 juni, 108 tahun yang lalu lahir seorang tokoh besar di bumi Indonesia. Soekarno. Seorang pemikir dan orator ulung yang pada tahun 1920 menjalani pendidikan di ITB (dulu Technische Hoge School). Seorang alumni yang pantas ditiru dan namanya diabadikan di sebuah tugu di dalam kampus ITB.
Seorang yang sikap dan pemikirannya patut dicontoh. Seorang yang semangatnya harus dimiliki oleh setiap pemuda di Indonesia.

"Beri aku 100 org tua, saya bersama mereka kiranya dapat memindahkan gunung, tapi apabila saya diberi 10 orang pemuda yang BERSEMANGAT DAN BERAPI-API kecintaannya pada bangsa dan tanah air tumpah darahnya. Saya akan dapat menggetarkan DUNIA"(Soekarno)

Bakti kami untuk Mu
Tuhan
Bangsa
dan
Almamater
MERDEKA!!

Jumat, 05 Juni 2009

Rockchoir Concerta di ITB, MENGECEWAKAN

Barusan pulang dari acara musik Rockchoir Concerta yang diadain 8EH. Bukan, bukan nama makanan, 8EH tuh semacam radio kampus di ITB. Jadi ceritanya Rockchoir Concerta ini ngegabungin antara orkestra, paduan suara dan band gitu. Sayangnya malam ini yang didapat justru kekecewaan yang SssaAngatttT BbbeEsSsAarR.
Kenapa kecewa?
Pertama, settingan sound systemnya jelek banget. Bassnya kegedean sampe biola dan sebagainya ngga kedengeran. Kalo gini mah percuma digabung sama orkestra kalo orkestranya ngga kedengeran.
Kedua, MC-nya ngga jelas. Ngebosenin dan malah asyik ngobrol berduaan di depan. Tanpa sadar harus menghibur orang banyak malah mereka menghibur diri sendiri. Serasa dunia milik berdua kali.
Ketiga, sewaktu keajaiban terjadi dan sound system mulai terdengar lebih baik, flow acara justru tidak mendukung. MC tiba-tiba masuk dan bilang "Itulah akhir dari acara kita". "Hah, sumpah masa gitu doang, pasti nih bercanda", kata gw dalam hati. Dan ternyata tidak sodara-sodara. Semua penonton diem dan lama dulu karena ga nyangka acara selese. Ada beberapa tepuk tangan sayup-sayup di kejauhan. Satu kata "GARING!!". Padahal baru jam 9 dan di jadwal katanya sampai jam 10.

PARAH, balikin duit gw!!

Sabtu, 16 Mei 2009

Selamat Pagi [menjelang siang]

Hooah, bangun pagi meskipun matahari sudah mulai meninggi. Bangun dengan rasa lapar tapi disertai dengan rasa malas yang besar. Perut sudah mulai protes tapi malas untuk beli makan atau sekedar buat mie.
Akhirnya jadilah sarapan darurat yang aneh. Terbuat dari kombinasi cemilan yang seadanya.


Jadilah sebuah piring kecil yang diisi kerupuk ikan tengiri yang dihiasi sambel, barisan cheese stick kurus dan tak lupa 3 buah coklat dari jenis yang berbeda.
Ikan tengiri, rasa keju bercampur coklat. Benar-benar sarapan yang aneh. Hahahha. Nanti pas makan siang harus cari makanan yang sehat.

Minggu, 10 Mei 2009

Engineering Science











engineering science = the integration of science and engineering for the fundamental development of technology.

Ya, itulah kurang lebih teknik fisika. Awalnya belajar ilmu dasar lalu baru aplikasi dan pengembangan. Makanya sekarang harus sabar belajar ilmu-ilmu dasar yang ngga jelas dulu. Maklum baru tingkat 2.

Jadi kalo diurutin tingkatan ilmu di teknik fisika, dalam hal ini di Teknik Fisika ITB, adalah...

Tingkat 1 : Baru masuk, ngulang-ngulang pelajaran SMA dengan kecepatan dan pengajar yang lebih superrR (gimana ga super, pelajaran 3 tahun dikebut 1 tahun kurang).

Tingkat 2 : Belajar ilmu dasar lagi dengan sedikiitt cerita aplikasi, ini pun dari dosen, biar anak-anak ga bosen dengerin dia ngomong. Pas semester 4 baru nyadar kalo segala hal yang ngga jelas pas semester 3 tuh ternyata ada gunanya (kenapa pas semester 3 gw males ??).

Tingkat 3 : Masih banyak ilmu dasar tapi contoh aplikasinya makin deket dan makin riil tujuan kita belajar buat apa. Liat aja sekarang nak 2006 pada ngumpulin tugas aplikasi akustik lewat note di FB.


Tingkat 4 : Kalo dari nama-nama kuliahnya kayaknya banyak aplikasinya deh.


PERHATIAN : semua yang ditulis belum tentu bener!! Terutama yang tingkat 3 dan 4, karena penulis baru TINGKAT 2.

Gambar dan artinya didapat dari situs osaka university. Lebih lanjut bisa buka http://www.osaka-u.ac.jp/eng/

atau googling sendiri.

[posting iseng dikala senggang]

Minggu, 29 Maret 2009

Kegalauan Hati Untuk Negeri

-----
Alkisah, satu waktu terbaring seorang pemuda yang sekarat. Ia tak dapat berbuat apa-apa dan hanya terbaring menunggu ajal menjemput. Suatu saat, datanglah tabib ke desa pemuda tersebut, mendengar ada yang terbaring sakit, maka tabib itu langsung datang dan berusaha menyembuhkan pemuda malang tersebut. Singkat cerita, pemuda tersebut berhasil disembuhkan.

Pemuda itu pun bertanya, "Wahai tabib, kau sangat hebat. Aku ingin menjadi seperti mu. Menjadi tabib terhebat di seluruh negeri, bahkan di seluruh dunia ini !!"

Sang tabib tersenyum bijak dan berkata "Itu niat yang sangat baik. Tapi aku belumlah sempurna. Bila kau mau, aku akan ceritakan mengenai tabib terhebat."

Tanpa ragu, sang pemuda pun menjawab "Ceritakanlah."

"Tabib terhebat adalah seorang tabib yang tahu akan suatu penyakit sebelum ada seorang pun yang terkena penyakit tersebut. Tabib terhebat adalah tabib yang dapat menemukan obat dari suatu penyakit bahkan sebelum orang lain tahu bahwa penyakit tersebut ada", kata sang tabib dengan tegasnya.

------


Sahabat, kadang kita lupa bahwa dunia akan terus berjalan meskipun kita telah tiada.

Kadang hal yang kita pikirkan adalah sesuatu yang ada di hadapan kita, tanpa memikirkan akan masa mendatang.

Jalani hidup seperti biasa, apa yang datang maka itu yang kita perbuat, tanpa berpikir tentang masa depan.

Indonesia, menurut penulis, kurang memeperhatikan masa depan. Ambillah contoh, tragedi Situ Gintung. Bertahun-tahun lalu luas waduk atau daerah resapan itu adalah 31 hektar. Saat ini, berkurang jauh hingga hanya 21 hektar. Banyak daerah pinggiran Situ Gintung sudah berubah menjadi perumahan. Beberapa warga yang ditanya memang mengerti bahwa seharusnya tidak boleh membangun rumah di tempat tersebut. Tetapi karena dari pemerintah daerah memperbolehkan, maka mereka dengan senang hati mendirikan rumah di sana.

Baru saat ini, begitu bencana terjadi maka beberapa orang baru menyadari kesalahannya. Beberapa orang dari lingkungan hidup juga baru angkat bicara tentang daerah resapan di sekeliling sungai maupun danau.

Di mana pun itu, di Indonesia, saya rasa Indonesia kurang memiliki pemikiran jangka panjang. Baik dalam hal lingkungan hidup maupun hal lain. Dalam ekonomi juga contoh penjualan saham Indosat yang akhirnya ketika mau dibeli kembali, kita tak bisa melakukannya. Padahal jika dibandingkan, harga jual saham Indosat saat itu labih murah dibanding keuntunga yang didapat Indonesia bila saat itu saham tersebut dipertahankan.

Kapan bangsa ini bisa maju bila bangsa ini terus menerus terhambat dari kesalahan-kesalahan masa lalu.

Berapa lagi nyawa yang harus hilang karena kita hanya menghadapi kenyataan saat ini tanpa memikirkan akibat di masa mendatang?

Berapa milyar, berapa trilyun rupiah lagi yang harus masuk daftar kerugian bangsa karena kita hanya berpikir dangkal untuk menyelesaikan masalah secara cepat?

Kapan bangsa Indonesia dapat berpikir seperti seorang tabib terhebat, sesosok pribadi yang Visioner, tidak berpikiran dangkal dan memikirkan akibat atau kegunaan yang dapat diambil di masa mendatang.

Rabu, 11 Maret 2009

Puisi Tahi Kuda

Sewaktu malam penutupan dies emas ITB, dapat sebuah puisi bagus yang ditampilkan saat penampilan opera ganesha. Sebuah puisi yang seharusnya membuat kita sedih karena kenangan masa lalu dan bersemangat ketika membaca harapan untuk masa depan negeri ini. Begini bunyi puisinya.

Kisah Tahi Kuda ...

Tahi kuda ini punya cerita
Tentang bau amis darah seorang mahasiswa
Rene conrad namanya
Ditembak anak akpol putra pak jendral katanya
Tewas setelah main sepak bola
Tragedi yang menggoreskan luka antara kampus ganesha
dengan kelompok berseragam bersenjata

Tahi kuda ini pernah jadi saksi
Saat ia diinjaki ratusan prajurit Siliwangi
yang menghadang di boulevard
Disambut mahasiswa dengan barisan rantai manusia
Sambil menyanyikan ”Indonesia Raya”
Membuat beberapa prajurit meneteskan air mata dan bernyanyi bersama
Akhirnya mereka mundur atas perintah pak Himawan
Pangliwa Siliwangi yang kemudian diganti
Hanya karena dia punya hati...
( esoknya kampus diduduki dan rumah Pak Iskandar ditembaki oleh intel
suruhan Benny Moerdani )


Tahi kuda ini pernah meleleh
Oleh api bekas bakaran ban
Saat ditahun delapan sembilan
Mahasiswa menolak kedatangan mendagri
Yang mau ikut menceramahi
Para mahasiswa dan mahasisiwi
Dikiranya mereka juga pegawai negeri....

Tahi kuda ini juga pernah ikut tersenyum
Saat sepasang pemudi- pemuda
satu berjaket hijau satu berjaket biru
berjalan malu-malu
mau nonton ludruk dengan lakon yang lucu
sesudah itu berjanji seia-sekata
meskipun segera bubar setelah wisuda

Tahi kuda ini juga bisa bercerita
bahwa ia pernah merasakan bau sepatu para pemimpin negera
yang dulu sering begadang di laboratorium sampai larut malam
menguras semua ilmu dari para begawan
lalu menghabiskan malam mingguan di himpunan
makan indomie dari sarapan sampai pagi kemudian...

tapi kok ya negeri ini tidak juga beranjak lari
padahal banyak mentrinya merasa paling pinter sendiri
maklum, mantan putra-putri dan terbaik negeri ini

Dan tahi kuda ini pun juga bisa bersaksi
Saat si Bung berkata bahwa dia cukup punya sepuluh pemuda untuk
mengguncang dunia..
tentu dia sedang membayangkan para pemudi dan pemuda
putra Sang Ganesha .........


Jakarta February ’09

Rabu, 11 Februari 2009

Nakhoda Perempuan Pertama untuk Pertamina

Nakhoda Perempuan Pertama untuk Pertamina


Penulis : Amaya Surbakti
Karen Agustiawan/Dok Pertamina
JAKARTA--MI: Pertamina sebagai Perusahan Minyak dan Gas Terbesar Indonesia untuk pertama kalinya dipimpin seorang perempuan. Karen Agustiawan telah ditunjuk menggantikan posisi Ari H Soemarno sebagai Dirut Pertamina. Beban Karen tidak mudah. Ia harus bisa menjawab tuntutan Pertamina yang masih harus berkutat di sektor hilir migas.

Karen Setiawan lahir di Bandung, 19 Oktober 1958. Lulusan Faktultas Teknik Fisika ITB, Bandung ini memulai karir sebagai sistem analis dan programer di Mobil Oil Indonesia (MOI) pada tahun 1984. Tiga tahun kemudian dia menduduki posisi seismic processor dan quality controller MOI, hingga akhirnya pada periode 1989-1992 Karen dipercaya untuk pindah tugas ke Mobil Oil Dallas, Amerika Serikat.

Kembali ke Tanah Air, Karen menduduki posisi project leader exploration computing department MOI hingga tahun 1999. Pada 2000, perempuan berusia 50 tahun ini bergabung di Landmark Indonesia sebagai business development manager.

Pada 2002, Karen pindah ke Halliburton Indonesia, perusahaan global yang membuat peralatan eksplorasi dan servis di bidang minyak dan gas bumi, sebagai commercial manager for consulting and project management.

Pengalaman di bidang migas ini membuat Karen dilirik Pertamina untuk menduduki posisi staf ahli Pertamina bidang hulu selama periode 2006-2008, hingga akhirnya pada 5 Maret 2008 lalu Karen diangkat untuk menduduki posisi direktur hulu Pertamina.

Belum genap setahun, atau tepatnya Kamis (5/2) ini, Karen mendapat kehormatan untuk menjadi perempuan pertama yang memimpin Pertamina.

Usia Karen yang sebaya dengan berdirinya Pertamina ini memang cukup fenomenal. Ia harus memimpin BUMN migas nasional yang memiliki fungsi strategis bagi kelangsungan pemerintahan.

Segudang persoalan yang selalu dihadapi Pertamina telah mengadang Karen. Bahkan seorang Ari H Soemarno yang cukup berpengalaman tidak sanggup menyelesaikan masalah-masalah di Pertamina, mulai dari tugas sebagai public service obligation (PSO) dalam menyediakan bahan bakar minyak bersubsidi, konversi minyak tanah ke elpiji hingga masalah pengelolaan migas untuk mengisi pundi-pundi anggaran pemerintah.

Jika dilihat dari pengalaman Karen di sektor migas, banyak kalangan meragukan kapasitas alumni ITB angkatan 1978 ini. Karen dinilai hanya matang di sektor hulu migas, sementara untuk urusan direktur utama Pertamina, selain masalah hulu, justru sektor hilir migas yang paling sering menjadi batu sandungan kinerja direksi Pertamina.

Hal ini diakui oleh Kurtubi, Pengamat Perminyakan Indonesia ini, menyatakan bahwa terpilihnya Karen sebagai Dirut Pertamina cukup mengejutkan karena selama Karen menjabat sebagai Direktur hulu belum pernah ada prestasi signifikan yang dilakukan oleh Karen.

Menurut Kurtubi, kepada Mediaindonesia.com, Kamis (5/2) siang ini, pengalaman Karen masih lebih kepada pengalaman di sektor hulu Pertamina, sedangkan menengok kondisi Pertamina saat ini, sektor hilir Pertamina yakni sektor yang menangani pemenuhan BBM dan Migas kepada masyarakat, sedang membutuhkan perhatian lebih berbagai pihak, baik Pertamina maupun Pemerintah.

“Hingga saat ini saya masih belum mendengar konsepsional yang jelas dari Karen untuk pembenahan Pertamina di sektor hilir. Sedangkan, tantangan Pertamina di sektor hilir pada masa mendatang akan lebih besar karena sektor hilir memiliki dampak sosial politik yang lebih besar daripada sektor hulu. Sehingga saat ini Pertamina membutuhkan sosok pemimpin yang tegas dan mampu bernegoisasi dengan stake holder Pertamina dalam membenahi Pertamina ke depannya,” jelas Kurtubi.

Namun, Kurtubi menambahkan, keraguan terhadap kinerja Karen ke depan dapat diatasi jika Karen dapat menyusun staf direksi dengan kombinasi yang tepat dan solid di sektor-sektor yang tepat di Pertamina. Kini 'Kapal Tanker Super Besar' (baca Pertamina) dinakhodai seorang perempuan. (OL-02)

Minggu, 11 Januari 2009

Voli Kalengan

Hari ini bangun pagi dengan perasaaan yang tidak seperti biasa. Ada rencana jalan-jalan ke pangalengan bersama teman-teman KOKESMA (Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa). Janjian untuk ngumpul jam 06.30 di gerbang ganesha (gerbang depan kampus).

Humm, bangun pagi dan sudah sampai kampus jam 06.15, jalan membelah kampus. Sejuknya, melihat pohon-pohon di kanan-kiri, dan sesekali membalikkan badan dan melihat siluet gunung di belakang kampus. Sampai di tengah kampus, tidak lagi menoleh ke belakang karena di depan kampus juga terdapat siluet gunung yang lain. Sangat nyaman dan menyegarkan.

06.25 oke, belum ada orang yang berkumpul. Mungkin kebiasaan orang-orang Indonesia mulai terjadi, pada TELAT. Tak apalah, lagipula tadi berangkat dengan sedikit terburu-buru sehingga belum sempat sarapan. Melihat ke depan kampus dan mendapatkan semangkuk bubur ayam. Sambil makan, mengirim sms ke teman dan menanyakan tentang wisata ke pangalengan. Santai menunggu sambil makan dan mendapat kabar mengejutkan. "Bukannya ngga jadi ada ke pangalengan ya? Kamu ngga dapet sms?" begitu yang kudapat.

Weks. Bermuka kecut dan beberapa makian berputar di kepala. Tapi sudahlah. Selesai makan, setelah membayar. Tanpa disangka-sangka bertemu dengan senior di Teknik Fisika dan kami pun berbincang.Ternyata ada jadwal latihan VOLI dengan yang lain.

berpikir.....berpikir.....berpikir

"Oh, yaudah, gw ikut latihan deh, ngga apa-apa kan?" begitu sambutku memasrahkan diri karena di minggu pagi sudah mendapat sebongkah kekesalan.

Jadilah pagi ini saya bermain VOLI dari jam 7 sampai jam 10.30, bukan wisata ke pangalengan.


Maka, jadilah sebuah posting berjudul Voli Kalengan.

Sabtu, 10 Januari 2009

Liburan yang Aneh

Liburan, satu kata yang pasti membuat orang tersenyum. Melepaskan diri dari kepenatan untuk mengisi kembali gairah hidup dengan berbagai macam cara.

Lucunya, liburan ini, setelah melepaskan diri dari semua hal yang berhubungan dengan dunia teknik, justru malah tenggelam di tempat lain yang kurang lebih sama ga enaknya. Haaaahhh

Belajar marketing dan segala macem...

Tentunya ini ngga lepas dari sebuah lomba yang saya dan teman-teman ikuti ...L'Oréal EStrat. Game kompetisi berbasis simulasi bisnis. Ini yang membuat harus belajar lebih, karena medan yang dihadapi jauh berbeda dengan segala macam kuliah teknik yg diikuti. Bukan bicara tentang rangkaian kabel maupun sensor, termodinamika maupun transfer panas, dan segala macam yang lain. Tapi ini tentang market research, marketing, costing, dan apapun itu yang bahkan namanya saya ngga tau.

Huff,

LIBURAN :

buka slide tentang marketing dan sebagainya...
...lihat tabel dari L'Oréal EStrat dan coba mengartikannya...
.......baca manual lagi biar ngga bingung....



Semua dilakukan untuk membentuk masa depan yang diinginkan.
Berbekal tekad beserta harapan.
Memperkuat diri dengan keyakinan "apapun bisa dipelajari asalkan ada kemauan dan kerja keras".

Sekuat tenaga didorong oleh prinsip "Berjuang untuk akhir tanpa penyesalan".