Galau dicampur bosen itu adalah kombinasi mematikan. Terutama apabila Anda adalah freshgraduate dan sedang di penghujung masa magang perusahaan multinasional yang bukan dibidang keilmuan Anda dan mungkin saja bukan minat Anda atau bahkan Anda baru tahu perusahaan itu sesaat sebelum proses seleksi magang dimulai dan itupun hanya tahu melalui google yang dibuka dari handphone di waktu senggang.
Wow, pernyataan kegalauaan yang panjang bukan saudara-saudara?
Engineer, satu kata berjuta makna. Bagi saya, kata itu berarti problem solving, desain, field visit dan berhubungan dengan instrument, sensor atau komponen-komponen lain. Jelas sekali bukan tipe yang duduk di kantor dan berkutat dengan excel dan produk-produk low level document processing lainnya.
Terlebih lagi dengan mindset saya bahwa "Jadi engineer kalo ngga ke lapangan itu berasa makan sate ayam ngga pake bumbu kacang." Bosen dan berasa ngga nikmat deh. Ngga tau ya bayangan ketika masuk jurusan teknik seperti apa, tapi tiap orang jelas punya keinginan dan gambaran berbeda.
Greget dan ngga bosen. Di satu sisi, dari "sambel kacang" itu mungkin sebagian orang bilang "Ngapain ke pedalaman, suram, apalagi kalo ngga tidur sampe beberapa hari atau ngurus project seharian. Amit-amit deh."
Tapi di sisi lain, ketika bisa hidup di tengah kota. Arus informasi selalu berputar di sekeliling kita. Bahkan naik lift bisa melihat kondisi dunia internasional lewat bloomberg. After lunch bosen bisa ke periplus, aksara atau tempat-tempat lain.
But, that's life isn't it?
Life is about choices. And we need to choose between what we want and what we want most.
Ditengah masa-masa ngga jelas dan makin galau ini orang-orang sesama maganger yang saya liat justru terlalu menggantungkan cita-citanya dan menganggap aneh kalo mungkin gw akan berusaha lebih untuk at least menyediakan opsi untuk masa depan gw.
Hey, lo ngga tau kan 3 bulan lagi bakal dimana. Tapi lo udah bisa mulai mencari pilihan 3 bulan lagi ada dimana. Ya ngga?
Memang kalau gw magang di sini terus pasti dapet tempat kerja? NGGA
Memang kalau gw coba apply-apply di perusahaan lain pasti diterima? NGGA
Memang kalau gw nyoba seleksi beasiswa gw pasti dapet tu beasiswa? NGGA
We just do our best, right? And we will let God do the rest.